Depresi Atau Hanya Kehilangan Arah?

Pernah kepikiran gak si kalian untuk melakukan reka ulang semua momen dari kalian kalian lahir sampai dengan kalian saat ini? kayak orang-orang terkenal, difilmkan dan dijadikan setiap momen menjadi reka adegan yang menarik, di edit atau di QC kan menjadi bagus malah nilai plus kan?

Tapi bukan itu si yang pengen aku lakuin, bukan bagian bagus atau nilai plus nya tapi, pengen tahu seberapa banyak yang peduli dan seberapa banyak perjuangan yang dilakuin.

Hi semua, mungkin beberapa orang sudah baca beberapa postingan, yg di paraphase dari postingan orang lain. blog ini dibuat karena memang kebutuhan sekolah jaman SMA dulu hehe, dibikin dari tahun 2011 kebutuhan mata pelajaran IT di SMA, membuat blog sendiri dengan views yg luar biasa sebagai penilaian, banyak postingan yang sudah dihapus karena memang tidak layak buat di post. Sudah 10 tahun berlalu, blog ini saya pertimbangkan sekali lagi, bagus juga untuk pemikiran yang lebih dewasa. Seperti nama linknya monalisagoblog.wordpress.com, panggil saja saya Monalisa. Sedikit banyak mungkin tulisan setelah ini menjadi tulisan yang diinspirasi dari kisah nyata, karena saya mau melakukan reka adegan momen-momen dalam kehidupan saya.

Mulai dengan kalimat “Depresi” dimulai dari ini kali ya.

Diambil dari KKBI: depresi/dep·re·si/ /déprési/ n gangguan jiwa pada seseorang yang ditandai dengan perasaan yang merosot (seperti muram, sedih, perasaan tertekan).

11 tahun terakhir, Depresi ini yang saya alami, bolak balik ruangan guru BK pas SMA, transisi ke kuliah sempat ke psikiater dan sering berdialog dengan psikolog supaya mendapatkan alasan medis dan rasional terkait keadaan saya, tapi berujung ke belum siap menerima diagnosanya. 11 tahun terakhir diagnosa yang diketahui adalah Psikosomatik, ketika saya dalam keadaan so much stress atau bisa di bilang depresi maka saya akan sakit dan sakitnya bisa apa saja yang tiba-tiba. pas SMA, 2.5 tahun bermimpi buruk mengalami Psikosomatik yang parah, berawal dari operasi kecil dengan diagnosa appendicitis dan penolakan pada obat bius ditubuh serta stress dari ancaman dokter di UGD yang menyatakan dalam 10 jam jika saya tidak operasi maka saya akan tewas. Sejak keluar dari rumah sakit, saya mengalami stress yang berlebihan yang berujung ke depresi membuat saya tidak fokus dalam belajar, berteman dan bersosialisasi dalam kehidupan saya, namun Allah masih mempermudah kehidupan saya karena saya tinggal diasrama bersama teman-teman saya, saya tidak sendiri masih ada teman satu kamar. Namun, bagai mimpi buruk ini awalan dari setiap masalah dalam kehidupan saya, dalam 10 tahun terakhir berusaha berjuang dalam kontemplasi pemikiran dan sugesti untuk tetap sehat, karena memang jalan keluarnya adalah melakukan management stress.

A wise man said “Semua bisa terlewati jika usia kita sudah lewat dari 25 tahun, karena kita tidak capable untuk bisa mengatur emosi, stress dan pemikiran kita diusaia 25 kebawah yang disebut Quarter life crisis.

Dalam seriesnya Jalaluddin Rumi dia berkata:

Maut tak pernah mengurangi sesuatu dariku sekali lagi! aku masih harus harus mati sebagai manusia dan lahir dialam malaikat, aku masih harus mati lagi karena “segala sesuatu pasti binasa, kecuali wajah Allah”, Setelah dalam keadaan malaikat aku masih harus mati dan menjelma menjadi sesuatu yang tidak bisa aku pahami, ah, biarkanlah diriku lenyap, memasuki kekosongan, kesunyian karena dalam kesunyian karena dalam kesunyian itulah terdengar suara “hanya kepada-Nyalah segala sesuatu kembali”

Dari series inilah, aku berubah menjadi “ignorance”, less expect ke semua orang sehingga aku bisa manage stress dan depressi.

Semoga, kalian yang baca dalam keadaan sehat secara fisik maupun mental, semangat!

Tinggalkan komentar

Situs yang Didukung WordPress.com.

Atas ↑